Bagian brokoli yang dimakan adalah kepala bunga berwarna hijau yang tersusun rapat seperti cabang pohon dengan batang tebal. Sebagian besar kepala bunga tersebut dikelilingi dedaunan. Brokoli paling mirip dengan kembang kol, namun brokoli berwarna hijau, sedangkan kembang kol putih.
Brokoli merupakan tanaman yang hidup pada cuaca dingin.
Sebagai makanan, brokoli biasanya direbus atau dikukus, atau dapat pula dimakan mentah. Cara terbaik dalam mengolah brokoli adalah dengan cara dikukus. Hal ini bertujuan agar segala vitamin dan nutrisi penting di dalamnya tidak hilang selama proses pemasakan. Merebus brokoli akan menghilangkan sekitar 50 % asam folat yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, jika ingin mengolah brokoli dengan cara direbus, sebaiknya brokoli tidak direbus terlalu lama, kira-kira tidak lebih dari 5 menit.[1] Brokoli mengandung vitamin C dan serat makanan dalam jumlah banyak. Brokoli juga mengandung senyawa glukorafanin, yang merupakan bentuk alami senyawa antikanker sulforafana (sulforaphane). Selain itu, brokoli mengandung senyawaan isotiosianat yang, sebagaimana sulforafana, ditengarai memiliki aktivitas antikanker[2].
Manfaat Brokoli
Manfaat brokoli terbukti sangat banyak diantaranya untuk kesehatan mata dan syaraf dan ikut mengurangi tekanan darah. Disamping itu kandungan kalsium dan vitamin K yang tinggi membuat sayur brokoli juga sangat baik untuk kesehatan tulang. Hal menarik lain dari sayuran hijau ini adalah manfaatnya untuk kesehatan kulit juga cukup besar.
Catatan
Cukup banyak manfaat sayuran yang satu ini.. sayang sekali kalau tidak mengonsumsinya
BalasHapus